Berbeda
dengan perkutut lokal pada umumnya, perkutut yang satu ini sedikit aneh
dan unik. Jika sekilas dipandang, burung perkutut ini nampak sama
dengan burung perkutut pada umumnya. Namun, jika diteliti lebih dekat,
keanehan burung perkutut satu ini lebih jelas terlihat dan cukup
mencengangkan. Pasalnya, burung perkutut ini memiliki bulu berwarna
hitam persis diatas kepalanya.
Uniknya lagi, perkutut jambul ini doyan tinggal
di dalam batu. Padahal, hampir semua jenis burung yang ada biasanya
tinggal di atas pohon atau tempat lain di puncak-puncak ketinggian. Dari
keunikan-keunikan tersebut, banyak orang yang mengincar dan
mengidolakan burung perkutut ini. Apalagi menurut kepercayaan, burung
ini dapat menjadi aji pamungkas untuk pencalonan kepala desa, lurah,
camat, maupun bupati.
Diperkitrakan, perkutut unik macam ini
hanya ada satu dari puluhan ribu jenis burung perkutut yang banyak
dipelihara para pecinta burung. Karena tidak pernah ada asal-usul
morfologi yang menyatakan burung perkutut memiliki jambul. Sehingga aneh
tapi nyata, burung perkutut ini punya jambul yang nampak menyerupai
mahkota para raja. Alhasil, banyak spekulasi yang mengatakan bahwa
burung perkutut ini merupakan raja dari semua jenis burung perkutut yang
ada.
Konon, burung perkutut jambul merupakan
burung yang berasal dari alam gaib. Karena menurut kepercayaan
orang-orang zaman dahulu, burung perkutut ini memiliki kekuatan
supranatural metafisik tertentu. Kebanyakan orang memanggil burung
perkutut jambul ini dengan sebutan katuranggan yang bisa mendatangkan keberkahan, rezeki, serta pangkat bagi pemiliknya.
Sementara menurut Andi Raumanen, pemilik
burung perkutut ini kepada Kuningan News, Minggu (6/11) mengatakan,
awalnya dia sangat kaget ketika mengetahui burung perkutut temuannya ini
memiliki jambul berwarna hitam. Karena menurut pengetahuannya, tidak
pernah ada burung perkutut berjambul. “Kata orang zaman dulu, perkutut
jambul hitam ini merupakan jelmaan dari sosok sakti mandraguna bernama
Ki Ageung Pulung yang berasal dari trah kerajaan Majapahit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar