Jumat, 08 Maret 2013

Perawatan Perkutut Lomba

Dari awal saya bermain perkutut yang ingin saya rasakan adalah mendapat kemenangan dari sebuah konkurs baik setingkat latber ataupun setingkat nasional “mungkin menyenangkan kali ya” begitu yang terpikir waktu itu. Terus bagaimana caranya adalah tidak mungkin kalau saya langsung membeli perkutut yang sudah jadi atau yang sudah juara disamping harga yang terlalu mahal untuk ukuran saya juga tidak ada seninya menurut saya. Setelah lebih dari 2 tahun mengalami kegagalan dalam mengikuti konkurs maka saya harus belajar dan belajar yang baik menurut saya waktu itu adalah dari buku dan pengamatan langsung dari orang yang sudah senior. Setelah lama mencari orang yang saya anggap bisa saya jadika panutan maka saya putuskan untuk belajar dari bapak abdus sjukur seorang perawat terbaik 2 tahun berturut turut (menurut P3SI) cara yang pertama yang saya lakukan mungkin agak aneh yaitu pada suatu ketika ada lomba nasional di Surabaya dimana beliau masih merawat jawara legendaries Meteor selancar milik almarhum Gwan An. Saya pada waktu itu mengikuti dan memperhatikan beliau mulai awal lomba sampai akhir lomba apa saja yang beliau kerjakan, sampai bagaimana prilaku beliau saat berlomba.

Setelah itu saya tambah yakin bahwa piliha saya dalam belajar merawat perkutut tidak salah, lalu saya putuskan untuk masuk dalam kehidupan beliau dengan berkenalan dengan beliau dan satu kebetulan pada waktu itu saya juga mengenal bos beliau almarhum Gwan an. Setelah perkenalan itu saya mulai mencoba melihat bagaimana beliau merawat perkutut legendaries meteor selancar. Pengamatan terhadap belau masih saya lakukan sampai sekarang dan sedikit demi sedikit saya terapkan pada perkutut rawatan saya dan alhamdulillah sudah lebih dari 20 piala kejuaraan yang sudah saya dapat baik tingkat regional ataupun tingkat nasional hanya dalam waktu 2 tahun

Disamping bapak Abdus sjukur saya juga melakukan pengamatan pada perawat senior lainnya seperti bapak leman.
Dari pengamatan dua orang perawat yang saya anggap senior itu memang ada perbedaan walaupun dalam prinsipnya ada banyak kesamaan. Dari sini saya mencoba menerapkan cara2 beliau dalam saya merawat perkutut menurut kemampuan saya. Dan akan saya bagikan kepada koong mania lainnya

Menurut saya yang saya dapat dari beliau bahwa merawat perkutut diperlukan satu hati dengan perkutut kita. Artinya merawat perkutut tidak hanya memberi makan, minum dan menjemur saja tapi lebih dari itu. Dalam merawat perkutut kita harus tahu bila memberi makan tertentu maka burung itu akan mengeluarkan suara yang bagus, sampai kita juga harus tahu bila burung kita setelah diberi makan sesuatu maka dalam beberapa jam atau hari burung tersebut akan mengeluarkan suara yang istimewa. Demikian juga tahap2 perawatan yang lain seperti pemberian jamu, pemijatan, dimandikan serta penjemuran harus diamati kapan burung tersebut mengeluarkan suara yang istimewa setelah kita lakukan tindakan tersebut diatas.

Ada tindakan bapak abdus sjukur yang saya anggap cukup menarik untuk ditiru bagaimana beliau memperlakukan meteor selancar agar besok pada waktu lomba meteor mengeluarkan suara emasnya yaitu melepaskan dalam kamar dan dikejar (seolah olah akan ditangkap) sampai burung itu lelah. Dan besoknya ternyata benar meteor menjadi juara. Atau bagaimana beliau memperlakukan beuty (andalan MTG sekarang) yaitu mencegah beuty sering mengeluarkan bunyi waktu dirumah sehingga sewaktu lomba beuty bisa meraih kemenangan


Dalam melakukan perawatan perkutut dari dua perawat tersebut diatas rata-rata mereka akan selalu memperhatikan efek dari setiap tindakan yang diberikan kepada perkutut kesayangannya satu misal dengan melakukan penjamuan pada hari rabu (misal) dan perkutut mengeluarkan suara emasnya (Kodisi Gacor) pada hari sabtu maka untuk minggu depan biasanya beliau merubah waktu penjamuan pada hari kamis sehingga pas gacornya pada hari minggu dan kalau sudah pas waktu melakukan tindakan biasanya beliau tidak melakukan perubahan apapun

Dari kesimpulannya merawat burung perkutut kita harus mengerti dan mempelajari tabiat dari burung itu sendiri baru kita lakukan perlakuan pada burung itu sendiri baru kalau sudah maka kita jangan merubah apapun perlakuan kita, sehingga jangan heran bila kita mempunyai burung jawara lebih dari satu maka kita akan memberikan perlakuan yang berbeda pula

”merawat perkutut itu merupakan seni yang tidak akan habis untuk digali”

1 komentar:

  1. saya punya perkutut satu dirumah, pengen banget bisa masuk lomba, namun ini masih kecil, belum berani diadu, biasanya menjyaksikan lomba perkutut, mantap mantap euy, sip banget kualitasnya

    BalasHapus